Ditulis oleh : Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang
Air adalah sumber daya alam kedua paling penting untuk makhluk hidup setelah oksigen. Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sekitar 80% dari kebutuhan individu merupakan kontribusi dari cairan termasuk air, dan sisanya diperoleh dari makanan. Menurut beberapa ahli dalam penelitiannya bahwa setidaknya 95% otak manusia tersusun atas air, 82% air ada pada darah, sebanyak 75% air terdapat pada jantung, 86% terdapat pada paru-paru, dan kurang lebih 83% air terdapat pada ginjal (Kusumawardani & Larasati, 2018).
Air lebih penting dari nutrisi apapun dalam tubuh makhluk hidup. Salah satunya adalah manusia karena merupakan makhluk hidup yang dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama walaupun tanpa asupan makanan, namun jika tanpa air manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Oleh karenanya, makhluk Tuhan yang paling sempurna itu sangat membutuhkan masukan air yang cukup untuk kesehatannya.
Kebutuhan harian akan air dinyatakan sebagai proporsi dari jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh dalam kondisi lingkungan rata-rata. Kebutuhan cairan setiap individu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, faktor lingkungan, dan status gizi (normal, overweight, obesitas). Tubuh secara normal akan kehilangan air melalui paru-paru ketika menghembuskan nafas, melalui keringat, produksi kemih dan saat buang air besar. Kehilangan cairan tersebut harus diganti untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu (Aprillia & Khomsan, 2014).
Air putih sangat baik bagi tubuh kita, seperti yang kita ketahui bahwa air putih memberi banyak manfaat bagi tubuh. Air bermanfaat untuk melancarkan aliran darah yang membawa nutrisi ke sel tubuh. Air dibutuhkan untuk membuang racun yang dihasilkan organ vital tibuh. Air juga dibutuhkan untuk melindungi jaringan tubuh yang sensitive serta melembabkan telinga, hidung dan tenggorokan. Selain itu air juga bermanfaat menjaga agar tubuh tidak terkena dehidrasi atau kekurangan cairan yang dapat mengganggu kesehatan.
Dehidrasi merupakan suatu kondisi apabila tubuh tidak cukup mendapatkan air atau kehilangan air sekitar ?2% dari berat badan. Dehidrasi dapat merusak aspek fungsi cognitive yaitu dengan konsentrasi menjadi tidak fokus. Dehidrasi ringan, yaitu kehilangan 1 sampai 2 persen cairan tubuh, dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif, sekaligus menurunkan kapasitas fisik Dehidrasi sangat berbahaya karena bisa terjadi tanpa adanya gejala yang signifikan. Gangguan dehidrasi yang fatal yaitu bisa menyebabkan seperti pingsan, koma, bahkan kematian (Kusumawardani & Larasati, 2018).
Berapa Takaran Normal agar tidak kekurangan cairan ?
Asupan air diatur oleh rasa haus dan kenyang. Ini terjadi melalui perubahan yang dirasakan di mulut, hipotalamus (pusat otak yang mengontrol pemeliharaan keseimbangan air dan suhu tubuh, dan perut).
Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90% air.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan untuk masyarakat Indonesia yaitu:
- 1.900 ml untuk anak-anak usia 7 sampai 9 tahun, dan
- 1.800 ml untuk anak-anak dari 10 sampai 12 tahun.
Sedangkan rekomendasi AI dari US Institute of Medicine (IOM) untuk air adalah:
- 1.700 ml/hari untuk anak-anak dalam kelompok usia 4-8 tahun
- 2.100 ml/hari untuk anak perempuan dan 2.400 ml/d untuk anak-anak. pada kelompok usia 9-13 tahun
Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi air putih yang dianjurkan kepada kelompok wanita usia 25-42 tahun sebesar >2 liter per hari (Aprillia & Khomsan, 2014).
Pada umumnya, kebanyakan orang memang tercukupi kebutuhannya dengan minum 8 gelas per hari atau setara dengan dua liter. Pesan ini juga mudah untuk diingat sehingga terus disampaikan kepada masyarakat.
Meski demikian, bila menjawab soal berapa liter kebutuhan minum air putih dalam sehari, hal ini bervariasi pada setiap orang. Yang penting minumlah setiap kali Anda merasa haus, sehingga kebutuhan air Anda terpenuhi.
Referensi:
- Aprillia, D. D., & Khomsan, A. (2014). Konsumsi air putih , status gizi , dan status kesehatan penghuni panti werda di kabupaten Pacitan. Jurnal Gizi Pangan, 9(3), 167-172.
- Kusumawardani, S., & Larasati, A. (2018). Analisis konsumsi air putih terhadap konsentrasi siswa. HOLISTIKA: Jurnal Ilmiah PGSD, IV(2), 91-95. Retrieved from jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika